Acara sertijab ditandai dengan penyerahan dokumen Renstra 2020 – 2024 dan Buku IAIN Pekalongan dalam Angka 2020 secara simbolis sebagai tanda penyerahan estafet kepemimpinan dari Rektor lama kepada Rektor baru. Acara sertijab diselenggarakan secara blended (offline dan online) mengingat kondisi pandemi Covid-19.
Dalam sambutannya, Dr. Ade menyampaikan rasa syukur karena dapat menyelesaikan amanat sebagai Rektor IAIN Pekalongan. “Tidak pernah terpikir kalau saya diberikan kesempatan oleh Allah SWT menjadi pimpinan IAIN Pekalongan selama 11 tahun”, tuturnya. Dr. Ade juga mengungkapkan kebahagiaannya atas kelancaran proses suksesi kepemimpinan, sejak penjaringan bakal calon Rektor hingga pelantikan. “Alhamdulillah semenjak Rektor baru dilantik, perasaan saya jadi lega karena saya tau kualitas dan kapasitas Rektor terpilih periode 2021 – 2025. Dr. Zaenal adalah sahabat dan mitra kerja yang mendampingi saya sejak menjadi Ketua STAIN Pekalongan periode 2010 – 2014 sampai sekarang,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Ade berpesan agar Rektor baru dapat melanjutkan program dan rencana kerja yang telah disusun dalam dokumen renstra. Proses alih status IAIN Pekalongan menuju UIN Pekalongan harus dikawal, begitu juga program pengembangan sumber daya manusia harus terus ditingkatkan. Dr. Ade mengajak seluruh civitas akademika agar selalu solid, bekerja sama dan mendukung Rektor baru untuk membesarkan IAIN Pekalongan. Di akhir sambutan, Dr. Ade berpamitan seraya memohon maaf bila dalam memimpin IAIN Pekalongan terdapat kekurangan dan kekeliruan, pungkasnya.
Pasca penyerahan tanda estafet kepemimpinan, Dr. Zaenal selaku Rektor terpilih periode 2021 – 2025, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Dr. Ade atas semua kontribusi dan dedikasi beliau. “Kepemimpinan Dr. Ade menjadikan kampus IAIN Pekalongan semakin maju, dan juga memiliki gedung yang megah di kampus Kajen. Atas jasa Dr. Ade, insya Allah sebentar lagi IAIN Pekalongan akan beralih status menjadi UIN dan sesuai arahan Menteri Agama, agar diberi nama UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan”, ungkapnya. Pada kesempatan ini pula, Dr. Zaenal memohon dukungan semua pihak agar mampu mengemban amanat sebagai Rektor. Tanda estafet kepemimpinan berupa buku renstra akan menjadi landasan dalam bekerja dan memajukan IAIN Pekalongan.
Lebih lanjut, Dr. Zaenal mengungkapkan bahwa tantangan berat kepemimpinan sekarang bukan hanya menyukseskan alih status IAIN Pekalongan menjadi UIN, tetapi juga harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai Islam moderat dan Islam Washatiyah secara menyeluruh kepada sivitas akademika. Selain program yang berkaitan dengan moderasi beragama, program unggulan kepemimpinan Rektor IAIN Pekalongan Periode 2021 – 2025 adalah peningkatan dan pengembangan SDM secara terstruktur, penguatan tata kelola kelembagaan, pengembangan fungsi tri dharma berbasis IT (informasi dan teknologi), penataan kerumahtanggan hingga persiapan perubahan status hukum IAIN Pekalongan menjadi Badan Layanan Umum (BLU).
Dr. Zaenal merupakan dosen senior IAIN Pekalongan yang aktif bertugas semenjak tahun 1999. Beliau menyelesaikan studi program Sarjana pada tahun 1995 dan program Magister pada tahun 2000 di UIN Walisongo Semarang. Studi program Doktor diselesaikan tahun 2016 di bidang manajemen pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Sebelum dilantik sebagai Rektor IAIN Pekalongan Periode 2021 – 2025, Dr. Zaenal merupakan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Masa Jabatan 2017 – 2021._(Humas_Bagian Umum)